Dalam industri telepon genggam secara global, penetrasi pasar smartphone semakin meningkat.
Implikasinya, hal ini membawa dampak negatif bagi penggunaan SMS (short message service) atau layanan pesan
singkat yang dulu sangat populer karena relatif murah. Sebaliknya, saat
ini penggunaan internet smartphone semakin meningkat, salah
satunya adalah semakin pesatnya perkembangan instant messaging (IM) atau pesan instan. Penggunaan IM yang
awalnya hanya dapat diakses oleh para penggunanya melalui komputer, saat ini
telah dapat diakses melalui smartphone.
Dengan kemampuan yang dimiliki smartphone
untuk mengakses internet, maka para pengguna IM dapat mengakses dunia maya
kapan saja dan dimana saja.
Di
Indonesia sendiri, pengguna IM cukup banyak. Saat ini sedang banyak sekali aplikasi messenger yang masuk ke pasaran smartphone.
Hal ini juga didasari karena banyaknya pengguna smartphone dan kalangan yang menggunakan aplikasi messenger sebagai media komunikasi. Indonesia sedang diserbu layanan IM lintas platform mobile. Berbagai
aplikasi buatan Amerika hingga China pun mencoba meningkatkan penetrasi
pasarnya di Indonesia dan mencoba menarik hati konsumen. Sebut saja setidaknya
sampai saat ini ada empat aplikasi yang bersaing ketat. Mulai dari Whatsapp
dari Amerika Serikat, Line dari Jepang, Kakao
Talk dari Korea Selatan dan WeChat dari China. Sebenarnya masih
ada beberapa lagi layanan sejenis di toko online seperti Google Play. Namun, keempat aplikasi IM di atas yang paling banyak
di-download.
Aplikasi layanan IM semakin berkembang pesat karena layanan IM
ini mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mudah di-download, mudah diakses atau mudah dalam penggunaannya, sebagian free dan sebagian terkadang harus
membayar untuk jangka waktu tertentu namun masih relatif murah, bisa membuat grup
chatting, dan bisa lintas smartphone. Aplikasi ini tak hanya
sekedar bertukar pesan tertulis. Hampir semua fitur standar ada di empat
aplikasi IM ini. Semuanya berjalan lancar, walau antar platform belum tentu
sama bagusnya. Tergantung jaringan internetnya. Kecuali WhatsApp, pengguna bisa
saling bertukar sticker dan emoticon. Sebagian aplikasi bisa beralih ke PC dan
khusus Kakao Talk mempunyai kelebihan free
call, pengguna bisa menelpon secara bersamaan tanpa batas. Di salah satu sisi, layanan IM juga mempunyai key challenge yaitu mudah untuk
berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain karena tidak ada barrier to entry dan barrier to exit mengingat keempat layanan
IM ini bisa lintas smartphone. Strategi
apa yang dilakukan untuk mengatasi key
challenge ini dan bisa menarik hati
konsumen sebanyak-banyaknya?
Selain Whatsapp, aplikasi messenger
lain menggunakan iklan di televisi untuk mempromosikan aplikasi tersebut. Hal
ini tentu saja membuat para pelanggan semakin tertarik dengan semuanya. Untuk menarik banyak konsumen, dibuatlah
iklan yang menggandeng banyak artis kenamaan sebagai brand ambassador dari penyedia aplikasi tersebut. Sering kita lihat
di layar televisi akhir-akhir ini ada bintang iklan Maudy Ayunda sebagai brand ambassador dari Line dan untuk
WeChat dibintangi oleh Giselle. Hadirnya Maudy Ayunda dan Giselle tentunya memberikan citra positif
dan ketertarikan sendiri bagi para pelanggan dan calon pelanggan untuk tetap
menggunakan aplikasi ini. Kemudian Kakao Talk dari Korea juga hadir dengan
menggandeng super boy band asal Korea, Big Bang berpadu dengan Sherina sebagai
bintang iklannya yang memberikan rasa tersendiri juga bagi para penggemar artis
tersebut yang cukup banyak untuk menggunakannya. Untuk mengimbangi kehadiran
pesaing baru, Kakao Talk, maka Line menggandeng Choi Siwon “Super Junior”,
bintang K-Pop yang sangat populer juga di kalangan remaja. Perang iklan aplikasi IM
di Indonesia semakin seru saja.
Line, aplikasi IM yang
berbasis di Jepang ini telah meluncurkan iklan
terbarunya dengan menggandeng Agnes Monica dan grup band Nidji yang merupakan artis dan penyanyi
kenamaan Indonesia yang dianggap sebagai representasi anak
muda Indonesia secara global dan iklannya sudah ditayangkan di semua TV swasta
di Indonesia. Kehadirannya
mungkin akan semakin memberikan rasa tersendiri terhadap Line dan jumlah
penggunanya di Indonesia. Langkah
yang diambil oleh Line ini berarti membunyikan genderang perang dalam
persaingan iklan, terutama bagi pesaing utamanya, yakni KakaoTalk.
Jika dilihat dari pemilihan selebriti-selebriti tersebut,
secara tersirat Line ingin memberitahukan bahwa mereka lebih unggul dari
pesaingnya. Agnes Monica, dengan jumlah follower lebih dari 7,5 juta, dia
menjadi selebriti dengan follower terbanyak di Indonesia, dan Choi Siwon,
anggota Super Junior yang merupakan bintang K-Pop yang sangat populer dan
merupakan artis Korea dengan jumlah follower terbanyak, yaitu lebih dari 3,5
juta. Sedangkan yang menempati urutan kedua artis atau penyanyi di Indonesia dengan
jumlah follower hampir 6 juta yaitu Sherina Munaf, yang menjadi bintang iklan
KakaoTalk dan bergandengan dengan Big Bang. Dari pemilihan bintang iklan atau brand ambassador untuk aplikasi-aplikasi
IM tersebut bisa dilihat atau ketahuan bahwa yang disasar adalah anak muda dan positioning-nya adalah sebagai instant messaging anak muda. Seberapa penting dan seberapa efektif
penggunaan brand ambassador bagi
penjualan aplikasi Line, Kakao Talk dan WeChat bisa dilihat dari jumlah orang yang
men-download aplikasi-aplikasi
tersebut.
*Tugas Term Paper mata kuliah Marketing Management - MBA Program semester 1*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar