Welcome

Welcome to my blog.... Mari belajar...







Jumat, 12 Juli 2013

Perang Iklan Instant Messenger melalui Brand Ambassador


Dalam industri telepon genggam secara global, penetrasi pasar smartphone semakin meningkat. Implikasinya, hal ini membawa dampak negatif bagi penggunaan SMS (short message service) atau layanan pesan singkat yang dulu sangat populer karena relatif murah. Sebaliknya, saat ini  penggunaan internet smartphone semakin meningkat, salah satunya adalah semakin pesatnya perkembangan instant messaging (IM) atau pesan instan. Penggunaan IM yang awalnya hanya dapat diakses oleh para penggunanya melalui komputer, saat ini telah dapat diakses melalui smartphone. Dengan kemampuan yang dimiliki smartphone untuk mengakses internet, maka para pengguna IM dapat mengakses dunia maya kapan saja dan dimana saja.

Di Indonesia sendiri, pengguna IM cukup banyak.  Saat ini sedang banyak sekali aplikasi messenger yang masuk ke pasaran smartphone. Hal ini juga didasari karena banyaknya pengguna smartphone dan kalangan yang menggunakan aplikasi messenger sebagai media komunikasi. Indonesia sedang diserbu layanan IM lintas platform mobile. Berbagai aplikasi buatan Amerika hingga China pun mencoba meningkatkan penetrasi pasarnya di Indonesia dan mencoba menarik hati konsumen. Sebut saja setidaknya sampai saat ini ada empat aplikasi yang bersaing ketat. Mulai dari Whatsapp dari Amerika Serikat, Line dari Jepang, Kakao Talk dari Korea Selatan dan WeChat dari China. Sebenarnya masih ada beberapa lagi layanan sejenis di toko online seperti Google Play. Namun, keempat aplikasi IM di atas yang paling banyak di-download.

Aplikasi layanan IM semakin berkembang pesat karena layanan IM ini mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mudah di-download, mudah diakses atau mudah dalam penggunaannya, sebagian free dan sebagian terkadang harus membayar untuk jangka waktu tertentu namun masih relatif murah, bisa membuat grup chatting, dan bisa lintas smartphone. Aplikasi ini tak hanya sekedar bertukar pesan tertulis. Hampir semua fitur standar ada di empat aplikasi IM ini. Semuanya berjalan lancar, walau antar platform belum tentu sama bagusnya. Tergantung jaringan internetnya. Kecuali WhatsApp, pengguna bisa saling bertukar sticker dan emoticon. Sebagian aplikasi bisa beralih ke PC dan khusus Kakao Talk mempunyai kelebihan free call, pengguna bisa menelpon secara bersamaan tanpa batas. Di salah satu sisi, layanan IM juga mempunyai key challenge yaitu mudah untuk berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain karena tidak ada barrier to entry dan barrier to exit mengingat keempat layanan IM ini bisa lintas smartphone. Strategi apa yang dilakukan untuk mengatasi key challenge  ini dan bisa menarik hati konsumen sebanyak-banyaknya?

Selain Whatsapp, aplikasi messenger lain menggunakan iklan di televisi untuk mempromosikan aplikasi tersebut. Hal ini tentu saja membuat para pelanggan semakin tertarik dengan semuanya. Untuk menarik banyak konsumen, dibuatlah iklan yang menggandeng banyak artis kenamaan sebagai brand ambassador dari penyedia aplikasi tersebut. Sering kita lihat di layar televisi akhir-akhir ini ada bintang iklan Maudy Ayunda sebagai brand ambassador dari Line dan untuk WeChat dibintangi oleh Giselle. Hadirnya Maudy Ayunda  dan Giselle tentunya memberikan citra positif dan ketertarikan sendiri bagi para pelanggan dan calon pelanggan untuk tetap menggunakan aplikasi ini. Kemudian Kakao Talk dari Korea juga hadir dengan menggandeng super boy band asal Korea, Big Bang berpadu dengan Sherina sebagai bintang iklannya yang memberikan rasa tersendiri juga bagi para penggemar artis tersebut yang cukup banyak untuk menggunakannya. Untuk mengimbangi kehadiran pesaing baru, Kakao Talk, maka Line menggandeng Choi Siwon “Super Junior”, bintang K-Pop yang sangat populer juga di kalangan remaja. Perang iklan aplikasi IM di Indonesia semakin seru saja.

Line, aplikasi  IM yang berbasis di Jepang ini telah meluncurkan iklan terbarunya dengan menggandeng Agnes Monica dan grup band Nidji yang merupakan artis dan penyanyi kenamaan Indonesia yang dianggap sebagai representasi anak muda Indonesia secara global dan iklannya sudah ditayangkan di semua TV swasta di Indonesia. Kehadirannya mungkin akan semakin memberikan rasa tersendiri terhadap Line dan jumlah penggunanya di Indonesia. Langkah yang diambil oleh Line ini berarti membunyikan genderang perang dalam persaingan iklan, terutama bagi pesaing utamanya, yakni KakaoTalk.

Jika dilihat dari pemilihan selebriti-selebriti tersebut, secara tersirat Line ingin memberitahukan bahwa mereka lebih unggul dari pesaingnya. Agnes Monica, dengan jumlah follower lebih dari 7,5 juta, dia menjadi selebriti dengan follower terbanyak di Indonesia, dan Choi Siwon, anggota Super Junior yang merupakan bintang K-Pop yang sangat populer dan merupakan artis Korea dengan jumlah follower terbanyak, yaitu lebih dari 3,5 juta. Sedangkan yang menempati urutan kedua artis atau penyanyi di Indonesia dengan jumlah follower hampir 6 juta yaitu Sherina Munaf, yang menjadi bintang iklan KakaoTalk dan bergandengan dengan Big Bang. Dari pemilihan bintang iklan atau brand ambassador untuk aplikasi-aplikasi IM tersebut bisa dilihat atau ketahuan bahwa yang disasar adalah anak muda dan positioning-nya adalah sebagai instant messaging anak muda. Seberapa penting dan seberapa efektif penggunaan brand ambassador bagi penjualan aplikasi Line, Kakao Talk dan WeChat bisa dilihat dari jumlah orang yang men-download aplikasi-aplikasi tersebut.

 
*Tugas Term Paper mata kuliah Marketing Management - MBA Program semester 1*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar